Pengertian Amanah dalam Islam, Dalil, Macam dan Contohnya

Amanah dalam Islam

Amanah adalah salah satu akhlak mulia yang mulai luntur akhir-akhir ini. Betapa banyak saat ini, khususnya kaum muslimin, yang menyia-nyiakan amanah. Padahal, sifat amanah sudah seharusnya melekat pada seorang muslim.

Pada pelajaran akhlak kali ini, kita akan mebahas bersama pengertian amanah dalam Islam, dalil-dalil tentang amanah, macam-macam amanah, dan juga contoh perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR ISI

A. Pengertian Amanah dalam Islam

Apa pengertian amanah secara bahasa? Amanah (arab : الأمانة) secara bahasa berasal dari kata al-amnu (الأمن) yang berarti ketenangan jiwa yang merupakan lawan dari kata al-khouf (الخوف) yang berarti rasa takut.

Adapun pengertian amanah secara istilah adalah sesuatu yang dipercayakan. Abdurrahman As-Sa’di mengatakan :

الأمانات كل ما ائتمن عليه الإنسان وأمر بالقيام به

Amanah adalah segala sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang dan diperintahkan untuk menunaikkannya.


[Tafsir As-Sa’di hlm. 183]

B. Dalil-dalil Tentang Amanah

Allah subhanahu wata'ala pernah menawarkan amanah yang agung kepada makhluk-makhluk-Nya yaitu langit, bumi, dan juga gunung untuk mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Namun, mereka semua menolak amanah tersebut karena khawatir mengkhianatinya. Akhirnya, manusialah yang justru menyetujui amanat tersebut. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَيۡنَ أَن يَحۡمِلۡنَهَا وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَٰنُۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومٗا جَهُولٗا ٧٢

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.


[QS. Al-Ahzab ayat 72]

Allah subhanahu wata'ala juga memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menunaikkan amanah kepada orang yang berhak menerimanya secara sempurna, tidak dikurangi, dicurangi, ataupun ditunda-tunda. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا ٥٨

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.


[QS. An-Nisa’ ayat 58]

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kita untuk menunaikkan amanah dan melarang berkhianat. Disebutkan dalam sebuah hadits :

أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ، وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

Tunaikkanlah amanah yang diamanahkan kepadamu, dan jangan berkhianat pada orang yang mengkhianatimu.


[HR. Abu Dawud no. 3535]

Jika seseorang berkhianat terhadap amanahnya maka berhati-hatilah karena berkhianat adalah ciri kemunafikan. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu : ketika bercerita maka berdusta, ketika berjanji maka mengingkari, ketika diberi amanah maka berkhianat.


[HR. Bukhari no. 33]

Bahkan, jika pengkhianatan di dunia ini sudah merajalela maka itu adalah salah satu pertanda dekatnya hari kiamat. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

فَإِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

Ketika amanah disia-siakan maka tunggulah waktunya kiamat.


[HR. Bukhari no. 59]

C. Macam-macam Amanah dan Contohnya

Berikut ini beberapa macam amanah dan contoh amanah dalam kehidupan sehari-hari :

1. Amanah kepada Allah

Segala sesuatu yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah amanah. Maka dari itu, wajib bagi seorang hamba untuk melaksanakannya. Di antara contoh amanah kepada Allah ialah :

  • Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
  • Melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah.
  • Membayar zakat.
  • Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.

2. Amanah dalam Harta

Amanah dalam harta adalah menjaga diri dari harta yang bukan haknya dan menunaikkan harta kepada pemiliknya atau kepada yang berhak. Contoh amanah dalam harta ialah :

  • Jujur dalam jual beli.
  • Membayar hutang.
  • Membagi warisan sesuai ketentuan syariat.
  • Menjaga harta titipan.
  • Menunaikkan wasiat.

3. Amanah dalam Kehormatan

Amanah dalam kehormatan adalah menjaga kehormatan diri dan orang lain. Contoh amanah dalam kehormatan ialah :

  • Menjaga diri dari sesuatu yang bukan haknya.
  • Tidak menuduh keburukan kepada orang lain.
  • Tidak menyebarkan aib orang lain.
  • Tidak menggunjing orang lain.

4. Amanah dalam Jiwa dan Raga

Amanah dalam jiwa dan raga adalah menahan diri dari perbuatan merusak jiwa dan raga diri sendiri dan orang lain seperti membunuh, melukai, membahayakan, dan menyakiti.

5. Amanah dalam Ilmu dan Pengetahuan

Amanah dalam ilmu dan pengetahuan adalah berlaku jujur dan objektif di dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuan. Di antara contohnya ialah :

  • Menyampaikan ilmu dengan jujur.
  • Tidak mengarang-ngarang ilmu.
  • Tidak menyimpangkan ilmu dari keasliannya.
  • Menisbatkan suatu gagasan ilmu atau pendapat kepada pemiliknya atau penggagasnya.
  • Tidak menisbatkan gagasan atau pendapat milik orang lain kepada diri sendiri (plagiat).

6. Amanah dalam Kekuasaan

Amanah dalam kekuasaan adalah menggunakan kekuasaan sesuai dengan tugas-tugas yang diamanatkan bagi penguasa. Di antara contoh amanah dalam kekuasaan ialah :

  • Memberikan hak pada orang yang berhak menerimanya.
  • Menyerahkan pekerjaan atau jabatan pada orang yang berkompeten di bidangnya.
  • Menjaga harta, jiwa, raga, dan akal orang-orang, serta menjaga mereka dari hal-hal yang berbahaya.
  • Menjaga agama dan akidah kaum muslimin.
  • Menjaga rahasia negara.
  • Menjaga kemaslahatan perkara agama dan dunia.
  • Tidak menghambur-hamburkan atau membelanjakan uang negara yang tidak mendatangkan maslahat bagi kaum muslimin.

7. Amanah dalam Persaksian

Amanah dalam masalah persaksian adalah menyampaikan kesaksian sesuai apa yang terjadi, dan menunaikkannya tanpa mengubah-ngubah, menambah, ataupun mengurangi.

8. Amanah dalam Hukum

Amanah dalam masalah hukum adalah menerbitkan hukum-hukum sesuai dengan keadilan yang telah diamanatkan kepadanya.

9. Amanah dalam Menulis

Amanah dalam menulis adalah amanah dalam tulis menulis baik itu tulisan yang berkaitan dengan ilmu dan pengetahuan atau dokumen tertentu yang memiliki kekuatan hukum. Di antara contoh amanah dalam tulis menulis ialah :

  • Menulis sesuai apa yang didikte.
  • Menyalin sesuai dengan naskah.
  • Tidak mengubah, mengganti, menambah, atau mengurangi karangan penulisnya.
  • Menjamin tulisan terbebas dari dusta dan penipuan dari yang aslinya.

10. Amanah dalam Rahasia

Amanah dalam rahasia adalah menjaga rahasia orang lain dan tidak menceritakannya kepada siapapun meskipun kepada kerabat atau orang terdekat. Di antara contoh amanah dalam rahasia adalah :

  • Menjaga rahasia orang lain.
  • Tidak menceritakan amanah yang dirahasiakan.
  • Menyembunyikan rahasia rumah tangga.

11. Amanah dalam Pengutusan dan Pendelegasian

Amanah dalam pengutusan dan pendelegasian adalah menjalankan tugas utusan ataupun pendelegasian dengan sempurna tanpa mengurangi dan menambahi sesuai keinginan pengutus, baik itu utusan berupa pesan lisan, tulisan, ataupun tindakan tertentu.

12. Amanah dalam Penggunaan Panca Indra

Amanah panca indra adalah menggunakan panca indra yang dikaruniai oleh Allah subhanahu wata'ala dengan sebaik-baiknya dan tidak menggunakannya untuk kemaksiatan. Di antara contohnya ialah :

  • Tidak mendengar atau mencuri-curi pendengaran pada hal-hal yang diharamkan.
  • Tidak memandang atau mencuri-curi pandangan pada hal-hal yang diharamkan.
  • Tidak menyentuh pada hal-hal yang diharamkan.

13. Amanah dalam Menasehati dan Memberi Saran

Amanah dalam menasehati adalah memberikan nasehat dan pendapat dengan jujur sesuai dengan apa yang diketahui dan tidak menyembunyikan kebaikan yang ia ketahui. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

الْمُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ

Hendaknya seorang penasehat adalah orang yang amanah


[HR. Abu Dawud no 5128]

Related Posts :