Surat An-Naba’ adalah surat ke 78 dalam Al-Quran dan surat pertama pada juz 'amma atau juz 30. An-Naba' (arab : النبأ) secara bahasa berarti berita. Surat ini dinamai An-Naba’ karena di dalamnya terkandung berita tentang hari kiamat. Surat An-Naba’ terdiri dari empat puluh ayat dan tergolong surat makkiyyah. Secara garis besar, surat An-Naba’ membahas empat hal sebagai berikut :
- Surat An-Naba’ Ayat 1-16 :
- Kabar tentang hari kebangkitan.
- Bukti-bukti kekuasaan Allah.
- Surat An-Naba’ Ayat 17-30 :
- Hal-hal yang terjadi pada hari kiamat.
- Azab neraka jahanam.
- Surat An-Naba’ Ayat 31-36 :
- Kondisi orang-orang yang beruntung pada hari kiamat.
- Surat An-Naba’ Ayat 37-40 :
- Keagungan Allah .
- Penegasan kembali peristiwa pada hari kiamat.
- Penyesalan orang-orang kafir pada hari kiamat.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tafsir surat An-Naba’ ayat 1-16 yang merupakan bahasan pertama pada surat An-Naba’. Berikut pemaparan tafsir surat An-Naba’ ayat 1-16 :
A. Kabar Tentang Hari Kebangkitan
Diutusnya Nabi Muhammad membuat orang-orang musyrik di Mekah saling berselisih dan saling bertanya. Salah satu yang mereka perselisihka adalah terjadinya hari kebangkitan atau hari kiamat yang dikabarkan dalam Al-Quran. Maka dari itu, ayat ini turun sebagai jawaban atas apa yang saling mereka pertanyakan.
1. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 1
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ ١
Tentang apakah mereka saling bertanya?
Allah bertanya : tentang apakah orang-orang musyrik itu saling bertanya-tanya?
Pertanyaan ini merupakan teguran dan pengingkaran dari Allah atas perselisihan dan pertanyaan-pertanyaan yang terjadi di antara mereka. Sebab, tidak selayaknya berita yang datang dari Allah diperselisihkan dan dipertanyakan kebenarannya.
2. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 2
عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَظِيمِ ٢
Tentang berita yang besar (hari Kebangkitan)
Di antara salah satu perkara yang membuat mereka saling bertanya adalah berita besar besar perihal hari kebangkitan atau hari kiamat yang dikabarkan dalam Al-Quran.
3. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 3
ٱلَّذِي هُمۡ فِيهِ مُخۡتَلِفُونَ ٣
yang dalam hal itu mereka berselisih.
Orang-orang muysrik itu saling berselisih tentang kebenaran terjadinya hari kebangkitan yang dikabarkan Al-Quran. Sebagian mereka berpendapat bahwa manusia hanya hidup sekali dan tidak akan dibangkitkan kembali. Sedangkan sebagiannya lagi meragukan apakah manusia akan dibangkitkan ataukah tidak.
4. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 4-5
كَلَّا سَيَعۡلَمُونَ ٤ ثُمَّ كَلَّا سَيَعۡلَمُونَ ٥
Sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui. Sekali lagi, tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
Allah menjawab bahwa kelak mereka akan mengetahui bahwa hari kebangkitan itu benar-benar terjadi dan mereka akan mengetahui akibatnya. Kemudian, Allah tegaskan kembali bahwa kelak mereka akan mengetahui bahwa hari kebangkitan itu benar-benar terjadi dan mereka akan mengetahui akibatnya.
B. Bukti-bukti Kekuasaan Allah
Setelah Allah menjawab apa yang mereka pertanyakan, Allah menerangkan berbagai bukti kekuasaan-Nya yang ada di hadapan mereka. Tujuannya adalah agar mereka berpikir dan sadar bahwa sangat mudah bagi Allah jika hanya sekedar membangkitkan mereka dari kematian. Allah menerangkan bukti-bukti kekuasaan-Nya pada ayat 6 sampai 16 berikut ini :
1. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 6
أَلَمۡ نَجۡعَلِ ٱلۡأَرۡضَ مِهَٰدٗا ٦
Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan
Bagaimana bisa mereka mengingkari hari kebangkitan sementara Allah kuasa menjadikan bumi ini terhampar luas bagi seluruh makhluk sehingga mereka bisa dengan mudah dan nyaman tinggal di atasnya?
2. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 7
وَٱلۡجِبَالَ أَوۡتَادٗا ٧
dan gunung-gunung sebagai pasak?
Bukankah Allah kuasa menjadikan gunung-gunung sebagai pasak sehingga bumi ini diam menetap dengan kokoh dan tertahan dari goncangan yang ada di bawahnya?
3. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 8
وَخَلَقۡنَٰكُمۡ أَزۡوَٰجٗا ٨
Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.
Allah kuasa menciptakan kalian secara berpasangan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dengan begitu, maka terciptalah ketenangan dan kasih sayang di antara kalian, saling tolong-menolong di antara kalian, serta hidup kalian menjadi lestari dan tidak punah.
4. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 9
وَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتٗا ٩
Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.
Allah kuasa menjadikan tidurnya kalian untuk beristirahat dari kesibukan di siang hari untuk mencari penghidupan. Dengan begitu, kalian dapat mengembalikan kekuatan akal dan tubuh kalian untuk melakukan pekerjaan di keesokan harinya.
5. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 10
وَجَعَلۡنَا ٱلَّيۡلَ لِبَاسٗا ١٠
Kami menjadikan malam sebagai pakaian.
Allah kuasa menjadikan malam sebagai pakain yang menutupi seluruh manusia dengan kegelapannya. Maka dari itu, manusia bisa beristirahat dengan tenang pada waktu malam.
6. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 11
وَجَعَلۡنَا ٱلنَّهَارَ مَعَاشٗا ١١
Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.
Allah kuasa menjadikan waktu siang untuk manusia mencari penghidupan dengan bekerja, berniaga, bercocok tanam, berkarya, ataupun yang lainnya.
7. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 12
وَبَنَيۡنَا فَوۡقَكُمۡ سَبۡعٗا شِدَادٗا ١٢
Kami membangun tujuh (langit) yang kukuh di atasmu.
Allah kuasa membangun tujuh lapis langit tanpa tiang yang kokoh di atas kalian. Langit yang tujuh itu begitu luas, tinggi, kokoh, rapi, dan indah dengan hiasan-hiasannya.
8. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 13
وَجَعَلۡنَا سِرَاجٗا وَهَّاجٗا ١٣
Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari).
Allah kuasa menjadikan matahari sebagai pelita yang menerangi seluruh penduduk bumi dan mengandung panas yang bermanfaat bagi makhluk hidup di bumi.
9. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 14
وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡمُعۡصِرَٰتِ مَآءٗ ثَجَّاجٗا ١٤
Kami menurunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan deras
Allah kuasa menurunkan air hujan yang tercurah dengan deras dan memberi manfaat dari awan yang mengandung air. Awan yang mengandung air itu awalnya ditiup oleh angin sehingga ia bergerak dan terbentang di atas langit. Lalu, awan itu bergumpal-gumpal sehingga turunlah air hujan yang deras dari celah-celahnya.
10. Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 15-16
لِّنُخۡرِجَ بِهِۦ حَبّٗا وَنَبَاتٗا ١٥ وَجَنَّٰتٍ أَلۡفَافًا ١٦
agar Kami menumbuhkan dengannya biji-bijian, tanam-tanaman, dan kebun-kebun yang rindang.
Air hujan yang Allah turunkan itu penuh dengan keberkahan, kebaikan, dan kebermanfaatan sehingga air itu dapat menumbuhkan berbagai macam biji-bijan yang baik dan bermanfaat untuk manusia. Selain itu, Allah tumbuhkan pula dari air tersebut berbagai macam tanam-tanaman dan kebun-kebun yang rindang dan lebat. Kebun-kebun itu menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang beraneka ragam baik rasa maupun aromanya.
11. Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu
Semua peristiwa alam yang Allah sebutkan pada ayat 6-16 adalah bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika Allah kuasa melakukan hal-hal yang sedahsyat dan sehebat itu maka bagaimana mungkin Allah tidak kuasa membangkitkan manusia dari kematiannya? Tentu sangatlah mudah bagi Allah jika hanya sekedar membangkitkan manusia dari kematian.
C. Pelajaran-pelajaran dari Tafsir Surat An-Naba' Ayat 1-16
- Wajibnya mengagungkan kabar-kabar dalam Al-Quran termasuk kabar tentang terjadinya hari kiamat.
- Meyakini bahwa hari kiamat adalah benar dan pasti terjadi tanpa keraguan sedikitpun.
- Kelak orang-orang yang kufur dan mendustakan Al-Quran akan mengetahui bahwa apa yang dikabarkan oleh Allah dalam Al-Quran melalui Rasul-Nya pasti terjadi.
- Keajaiban-keajaiban ciptaan-Nya adalah bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
- Membangkitkan seluruh manusia dari kematian adalah hal yang mudah bagi Allah karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
- Keajaiban-keajaiban ciptaan-Nya menunjukkan kesempurnaan ilmu dan hikmah Allah .
- Hendaknya memandang dan merenungkan ciptaan-ciptaan Allah untuk menambah keimanan.
- Hendaknya mempelajari peristiwa-peristiwa alam yang Allah ciptakan karena terdapat manfaat yang sangat banyak di dalamnya.
Demikian pembahasan tafsir surat An-Naba ayat 1-16 secara ringkas. Semoga dapat menambah keimanan kita kepada Allah serta menambah kecintaan kita terhadap Al-Quran. Amiin.