Pernahkan Anda mendengar istilah hadits, sunnah, khabar, dan atsar? Kebanyakan dari kita tentu lebih sering mendengar istilah hadits dan sunnah. Sedangkan istilah khabar dan atsar sangat jarang sekali yang mengetahuinya.
Tahukah Anda? Keempat istilah tersebut ternyata cukup penting untuk kita ketahui apabila kita mau mempelajari ilmu hadits. Tujuannya adalah agar kita dapat memahami maksud dari penggunaan istilah tersebut ketika mempelajari ilmu hadits. Apalagi istilah sunnah yang sering kita dengar ternyata tidak hanya memiliki satu pengertian. Istilah sunnah dalam ilmu hadits memiliki pengertian yang berbeda dengan istilah sunnah dalam ilmu fiqih. Demikian pula istilah sunnah dalam ilmu aqidah memiliki pengertian yang berbeda dalam ilmu hadits dan ilmu fiqih.
Nah, dari pada bingung, pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari apa pengertian hadits, sunnah, khabar, dan atsar beserta contohnya. Tentunya pengertian hadits, sunnah, khabar dan atsar yang akan kita pelajari adalah pengertian dalam bidang ilmu hadits.
DAFTAR ISI |
A. Pengertian Hadits Menurut Bahasa dan Istilah
Apa pengertian hadits menurut bahasa? Apa pengertian hadits menurut istilah? Benarkah hadits adalah sabda Nabi ? Nah, berikut ini merupakan pengertian hadits menurut bahasa dan istilah :
1. Pengertian Hadits Menurut Bahasa
Al-Hadits (arab : الْحَدِيْثُ) secara bahasa berarti baru. Menurut kamus Mu'jam Al-Wasith, hadits adalah :
كل مَا يتحدث بِهِ من كَلَام وَخبر
Segala sesuatu yang diceritakan baik ucapan ataupun berita.
2. Pengertian Hadits Menurut Istilah
Adapun pengertian hadits secara istilah adalah :
مَا أُضِيْفُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ قَوْلٍ، أَوْ فِعْلٍ، أَوْ تَقْرِيْرٍ، أَوْ وَصْفٍ
Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik itu berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, ataupun sifat.
[Mushtholahul-Hadits : 5]
Dari pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa hadits bukan hanya sekedar ucapan atau sabda Nabi . Akan tetapi, hadits itu adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada beliau, baik itu berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, ataupun sifat.
3. Macam-macam Hadits
Hadits terbagi menjadi tiga macam yaitu :
- Hadits Qouliy
- Hadits Fi'liy
- Hadits Taqririy
Berikut penjelasan dan contoh dari macam-macam hadits di atas :
Hadits Qouliy (Perkataan)
Hadits qouliy adalah sabda atau ucapan Nabi . Biasanya terdapat lafal qaala (قَالَ) dalam redaksinya. Contoh :
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Nabi beliau bersabda : “Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.”
[HR. Muslim]
Hadits Fi’liy (Perbuatan)
Hadits fi'liy adalah perbuatan Nabi . Biasanya terdapat lafal kaana (كَانَ) dalam redaksinya. Contoh :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
Nabi ketika bangun malam maka beliau menggosok mulutnya (gigi) dengan siwak.
[HR. Bukhari]
Hadits Taqririy (Penetapan)
Hadits taqririy adalah penetapan atau persetujuan Nabi terhadap perbuatan atau perilaku sahabat beliau. Contoh :
عَنْ مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ، قَالَ: سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنِ التَّطَوُّعِ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ الْأَيْدِي عَلَى صَلَاةٍ بَعْدَ الْعَصْر، وَكُنَّا نُصَلِّي عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ، فَقُلْتُ لَهُ: أَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّاهُمَا؟ قَالَ: كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا، وَلَمْ يَنْهَنَا
Dari Mukhtar bin Fulful, ia berkata : Aku bertanya pada Anas bin Malik tetang shalat sunnah setelah asar, maka ia menjawab : “Dahulu Umar memukul tanganku karena aku shalat setelah asar, dan dahulu di zaman Nabi kami shalat dua rakaaat setelah terbenamnya matahari sebelum shalat maghrib.” Lalu aku bertanya pada nya : “Apakah Rasulullah melaksanakan shalat itu?” Anas bin Malik menjawab : “Beliau melihat kami melaksanakan shalat itu, dan beliau tidak memerintahkan dan juga tidak melarangnya.”
[HR. Muslim]
B. Pengertian Sunnah
Sebagian besar dari kita tentu tidak asing lagi dengan istilah sunnah. Namun, tidak sedikit juga yang salah paham dengan istilah sunnah. Sebagian orang menganggap bahwa sunnah adalah sesuatu yang jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Anggapan tersebut tentu tidak sepenuhnya salah karena anggapan tersebut merupakan definisi sunnah dalam ilmu fiqih. Namun, jika istilah sunnah dalam ilmu hadits didefinisikan demikian maka itu tidaklah tepat.
Lantas, apa yang dimaksud dengan sunnah? Apa pengertian sunnah menurut bahasa dan istilah dalam konteks ilmu hadits? Berikut penjelasannya :
1. Pengertian Sunnah Menurut Bahasa
As-Sunnah (arab : السّنة) secara bahasa berarti jalan yang diikuti. Menurut kamus Mu'jam Al-Wasith, sunnah adalah :
الطَّرِيقَة والسيرة حميدة كَانَت أَو ذميمة
Perjalanan dan kisah yang terpuji ataupun tercela.
2. Pengertian Sunnah Menurut Istilah
Adapun pengertian sunnah menurut istilah ahli hadits adalah :
أقوال النبي صلى الله عليه وسلم وأفعاله وتقريراته وصفاته الخِلْقِية والخُلُقية، وسائر أخباره، سواءٌ أكان ذلك قبل البعثة أم بعدها
Ucapan-ucapan Nabi , perbuatannya, persetujuannya, sifat-sifatnya, perangainya, ciri-cirinya, dan seluruh informasi tentang beliau baik itu sebelum diutus maupun sesudah di utus.
[www.alukah.net]
C. Pengertian Khabar
Istilah hadits dan sunnah merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, tetapi pernahkah Anda mendengar istilah khabar? Apa itu khabar? Apa pengertian khabar menurut bahasa dan istilah? Berikut pengertian khabar secara menurut dan dan istilah :
1. Pengertian Khabar Menurut Bahasa
Al-Khabar (arab : الخَبَرُ) secara bahasa artinya kabar, informasi, atau berita. Khabar menurut kamus Mu'jam Al-Wasith adalah :
مَا ينْقل وَيحدث بِهِ قولا أَو كِتَابَة وَقَول يحْتَمل الصدْق وَالْكذب لذاته
Sesuatu yang dinukil dan diceritakan dengan ucapan atau tulisan dan ucapan entah itu jujur ataupun dusta.
2. Pengertian Khabar Secara Istilah
Adapun pengertian khabar secara istilah adalah :
الْخَبَرُ مَا أُضِيْفُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى غَيْرِهِ
Khabar adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi dan juga pada selainnya.
[Mustholahul-Hadits : 5]
Berdasarkan pengertian di atas, khabar cakupannya lebih luas dan lebih umum daripada hadits dan sunnah. Selain apa yang diucapkan dan dilakukan oleh Nabi , khabar juga mencakup segala sesuatu yang diucapkan atau dilakukan oleh para sahabat dan para tabi'in.
D. Pengertian Atsar
Istilah yang terakhir adalah atsar. Jika kita mempelajari kitab-kitab para ulama baik itu yang berkaitan dengan tafsir, fiqih, ataupun yang lainnya tentu istilah ini akan banyak kita jumpai. Lantas, apa pengertian atsar menurut bahasa dan istilah? Berikut penjelasannya :
1. Pengertian Atsar Menurut Bahasa
Al-Atsar (arab : الأَثَرُ) menurut bahasa berarti jejak, bekas, atau peninggalan. Atsar menurut kamus Mu'jam Al-Wasith adalah :
وَأثر الشَّيْء بَقِيَّته
Atsar artinya adalah bekas (peninggalan atau jejak)
Makna atsar ini semakna dengan kata “atsaaroh” (arab : أَثَٰرَةٖ) yang terdapat pada ayat berikut :
ٱئۡتُونِي بِكِتَٰبٖ مِّن قَبۡلِ هَٰذَآ أَوۡ أَثَٰرَةٖ مِّنۡ عِلۡمٍ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Datangkanlah kepadaku kitab yang sebelum ini (Al-Qur'an) atau peninggalan dari pengetahuan (generasi terdahulu) jika kamu adalah orang-orang benar.
[QS. Al-Ahqaf ayat 4]
2. Pengertian Atsar Menurut Istilah
Adapun pengertian atsar menurut istilah adalah :
ما أضيف إلى الصحابي أو التابعي
Sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat atau para tabi'in.
[Mustholahul-Hadits : 5]
Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa istilah atsar dalam konteks pembahasan ilmu hadits adalah sesuatu yang disandarkan dengan sahabat atau tabi'in, baik itu berupa ucapan atau perbuatan mereka. Agar memperjelas definisi di atas, berikut ini disajikan contoh atsar baik itu dari kalangan sahabat maupun tabi'in :
Contoh Atsar Sahabat
قال عبد الله بن مسعود - رضي الله عنه -: الإقتصادُ في السُّنّةِ خيرٌ من الإجتهاد في البدعة
Abdullah bin Mas'ud ra. berkata : “Sederhana di dalam sunnah lebih baik dari pada bersungguh-sungguh di dalam bid'ah.”
[Silsilatul-Atsar Ash-Shohihah : 1/14]
عن عكرمة، قال: كان ابنُ عباس يجعلُ الكَبْلَ في رِجْلي على تعليم القرآن والفقه
Dari Ikrimah dia berkata : “Dahulu Ibnu Abbas mengikat kakiku ketika mengajarkan Al-Quran dan Fiqih.”
[Silsilatul-Atsar Ash-Shohihah : 2/67]
E. Ringkasan
Berikut ringkasan materi pengertian hadits, sunnah, khabar, dan atsar yang baru saja kita pelajari :
- Pengertian Hadits
- Secara bahasa : baru.
- Secara istilah : sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik perkataan, perbuatan, sifat, maupun persetujuan.
- Macam-macam Hadits
- Hadits Qouliy : hadits berupa perkataan/ucapan Nabi .
- Hadits Fi'liy : hadits berupa perbuatan Nabi .
- Hadits Taqririy : hadits berupa persetujuan Nabi terhadap perbuatan sahabat.
- Pengertian Sunnah
- Secara bahasa : jalan yang diikuti.
- Secara istilah : sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik sebelum maupun setelah di utus.
- Pengertian Khabar
- Secara bahasa : berita.
- Secara istilah : sesuatu yang disandarkan kepada Nabi dan selainnya.
- Pengertian Atsar
- Secara bahasa : jejak.
- Secara istilah : sesuatu yang disandarkan kepada sahabat atau tabi'in.
Istilah | Definisi |
Hadits | Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi setelah di utus. |
Sunnah | Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik sebelum dan setelah di utus. |
Khabar | Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi , para sahabat, dan para tabi’in. |
Atsar | Sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat dan tabi’in. |
Referensi
- Mustholah Al-Hadits oleh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin
- Mu'jam Al-Wasith
- Silsilatul-Atsar Ash-Shohihah oleh Ad-Daani Ali Zahwi.
- https://www.alukah.net/sharia/0/113657/%D8%AA%D8%B9%D8%B1%D9%8A%D9%81-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%86%D8%A9-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AD%D8%AF%D8%AB%D9%8A%D9%86-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%D9%8A%D9%8A%D9%86-%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%D8%A7%D8%A1/