Kajian tentang ayat pertama dan terakhir yang diturunkan merupakan salah satu kajian yang sangat penting. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa turunnya Al-Quran tidaklah sama dengan turunnya kitab-kitab Allah sebelumnya. Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad secara bertahap. Sehingga, kita perlu memahami konteks pada saat ayat diturunkan agar dapat menafsirkannya dengan benar.
Dengan mengkaji ayat pertama dan terakhir yang diturunkan, seorang ahli tafsir dapat menafsirkan ayat-ayat dalam Al-Quran dengan benar. Apalagi jika antara satu ayat dan lainnya terdapat kesan berlawanan. Jika seorang ahli tafsir mengetahui tempat dan waktu turunnya ayat tersebut maka tentu ia akan mampu menjelaskan tafsirnya dengan baik.
Kita ambil satu contoh ayat tentang khamr. Sebagaimana yang kita ketahui, ada tiga ayat di dalam Al-Quran yang membicarakan tentang khamr, yaitu :
- QS. Al-Baqarah ayat 219
- QS. An-Nisa' ayat 43
- QS. Al-Maidah ayat 90
Jika kita tidak memahaminya, maka ketiga ayat tersebut akan terkesan saling bertentangan satu sama lain. Pada QS. Al-Baqarah ayat 219, Allah hanya menjelaskan tentang manfaat dan keburukan yang ada pada khamr. Pada ayat tersebut tidak dijelaskan secara tegas tentang hukum khamr. Adapun pada QS. An-Nisa' ayat 43, khamr tidak boleh dikonsumsi hanya ketika mendekati waktu sholat saja. Sehingga khamr boleh saja dikonsumsi ketika tidak mendekati waktu sholat. Sedangkan pada QS. Al-Maidah ayat 90, Allah justru mencela khamr sebagai salah satu perbuatan keji dan perbuatan setan.
Padahal, jika kita mengetahui kronologis diturunkannya ayat tersebut maka tentu kita akan mengetahui apa maksud dibalik diturunkannya ayat-ayat tersebut. Coba sekarang Anda pahami kisah berikut ini:
Dalam Musnad Ath-Thoyaalisi jilid 3 halaman 462 diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ayat tentang khamr diturunkan sebanyak tiga kali. Adapun ayat tentang khamr yang pertama turun adalah QS. Al-Baqarah ayat 219. Berikut kutipan ayatnya :
۞ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar64 dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir
[QS. Al-Baqarah ayat 219]
Setelah ayat ini turun maka mereka mengatakan : "Wahai Rasulullah, biarkan kami memanfaatkan khamr sebagaimana yang Allah firmankan." Maka Rasulullah mendiamkan mereka.
Setelah itu maka turunlah ayat ini :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk
[QS. An-Nisa' ayat 43]
Setelah ayat ini turun maka mereka mengatakan : "Wahai Rasulullah, kami tidak akan meminumnya ketika mendekati waktu sholat." Maka Rasulullah pun mendiamkan mereka.
Setelah kejadian itu maka turunlah ayat berikut ini :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
[QS. Al-Maidah ayat 90]
Ketika ayat tersebut turun maka telah ditetapkan bahwa khamr telah diharamkan.
Dari kasus ayat khamr di atas kita mengetahui bahwa penting bagi seorang yang ingin menjadi ahli tafsir untuk mengkaji ayat pertama dan terakhir yang diturunkan baik secara mutlak ataupun dalam tema-tema tertentu. Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan kaji bersama secara ringkas apa saja ayat pertama dan ayat terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad .
DAFTAR ISI |
A. Pengertian Ayat Pertama dan Terakhir yang Diturunkan
Ada dua macam tentang pengertian ayat pertama dan terakhir yang diturunkan, yaitu :
- Ayat atau kelompok ayat yang diturunkan pertama kali dan terakhir kepada Nabi Muhammad secara mutlak.
- Ayat atau kelompok ayat yang diturunkan pertama dan terakhir kepada Nabi Muhammad dalam tema-tema tertentu. Contoh : Ayat pertama dan terakhir tentang makanan, minuman, perang, dan lain sebagainya.
Patokan yang digunakan oleh para ulama dalam menentukan manakah ayat pertama dan ayat terakhir yang diturunkan adalah berdasarkan riwayat-riwayat yang diterima. Mereka tidak menggunakan ijtihad sebagai patokan dalam menentukannya kecuali dalam memilah dan memilih riwayat atau pendapat manakah yang lebih kuat dibandingkan riwayat yang lainnya.
B. Ayat Pertama Yang Diturunkan Secara Mutlak
Para ulama terbagi menjadi empat pendapat mengenai ayat pertama yang diturunkan secara mutlak, yaitu :
- Surat Al-Alaq ayat 1-5
- Surat Al-Muddatstsir ayat 1-5
- Surat Al-Fatihah
- Bismillahir-rahmaanir-rahiim
Berikut beberapa dalil tentang ayat pertama yang diturunkan secara mutlak :
1. Surat Al-'Alaq Ayat 1-5
Menurut ulama yang berpendapat bahwa ayat yang diturunkan pertama kali secara mutlak adalah surat Al-'Alaq ayat 1-5, berdalil dengan riwayat hadits sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ: «أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنَ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ، ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ، وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ، فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ وَهُوَ التَّعَبُّدُ اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ، وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا، حَتَّى جَاءَهُ الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ، فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فَقَالَ: اقْرَأْ، قَالَ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ. قَالَ: فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدُ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ: اقْرَأْ، قُلْتُ مَا أَنَا بِقَارِئٍ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّانِيَةَ حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدُ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ: اقْرَأْ، فَقُلْتُ مَا أَنَا بِقَارِئٍ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّالِثَةَ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ * خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ}
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin ia berkata : Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah adalah mimpi yang benar di waktu tidur. Beliau tidak pernah bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh. Kemudian beliau terdorong untuk menyendiri, lalu beliau memilih gua Hiro untuk bertahannuts atau beribadah di malam hari dalam beberapa waktu sebelum kembali kepada keluarganya guna menyiapkan bekal untuk itu, kemudian beliau menemui Khodijah untuk menyiapkan bekal. Sampai akhirnya datanglah Al-Haq saat beliau di gua Hiro, Malaikat datang lalu berkata : "Bacalah!"
Beliau menjawab : "Aku bukanlah seorang pembaca."
Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!"
Beliau menjawab : "Aku bukanlah seorang pembaca."
Malaikat itu pun memegangku untuk yang kedua kalinya dengan sangat kuat, kemudian melepaskanku. Lalu Malaikat itu berkata : "Bacalah!"
Beliau menjawab : "Aku bukanlah seorang pembaca."
Lalu Malaikat itu memegangku dan memelukku dengan sangat kuat untuk yang ketiga kalinya, kemudian melepaskanku. Lalu Malaikat itu berkata : اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣
[HR. Bukhari]
Berdasarkan hadits ini, para ulama berkesimpulan bahwa ayat pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad secara mutlak adalah surat Al-'Alaq ayat 1-5.
2. Surat Al-Muddatstsir Ayat 1-5
Adapun ulama yang berpendapat bahwa ayat yang diturunkan pertama kali secara mutlak adalah surat Al-Muddatstsir ayat 1-5, mereka membawakan dalil dengan hadits di bawah ini :
سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ: أَيُّ الْقُرْآنِ أُنْزِلَ أَوَّلُ؟ فَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ} فَقُلْتُ: أُنْبِئْتُ أَنَّهُ: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ} فَقَالَ: لَا أُخْبِرُكَ إِلَّا بِمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: جَاوَرْتُ فِي حِرَاءٍ، فَلَمَّا قَضَيْتُ جِوَارِي، هَبَطْتُ، فَاسْتَبْطَنْتُ الْوَادِيَ، فَنُودِيتُ، فَنَظَرْتُ أَمَامِي وَخَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي، فَإِذَا هُوَ جَالِسٌ عَلَى عَرْشٍ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، فَأَتَيْتُ خَدِيجَةَ فَقُلْتُ: دَثِّرُونِي وَصُبُّوا عَلَيَّ مَاءً بَارِدًا، وَأُنْزِلَ عَلَيَّ: {يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ * قُمْ فَأَنْذِرْ * وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ}
Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah : Manakah ayat Al-Quran yang diturunkan pertama kali?
Ia berkata : يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ
Lalu aku berkata : Aku dikabarkan bahwa yang turun pertama adalah اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ
Lalu ia berkata : Tidaklah aku mengabarkan kepadamu kecuali dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah , Rasulullah bersabda : Aku berdiam diri di gua Hiro'. Setelah aku menyelesaikan berdiam diri, aku turun menelusuri lembah. Tiba-tiba aku dipanggil, maka aku melihat ke depan, belakang, kanan dan kiri, tiba-tiba dia (Jibril) duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Maka aku datang kepada Khadijah lalu aku berkata : "Selimuti aku!" Mereka memercikkan air dingin kepadaku dan turunlah kepadaku يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ١ قُمْ فَاَنْذِرْۖ ٢ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ٣
[HR. Bukhari]
3. Surat Al-Fatihah
Sebagian ulama juga berpendapat bahwa ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara mutlak adalah surat Al-Fatihah. Pendapat ini berdasarkan dalil berikut ini :
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وآله وسلم قَالَ لِخَدِيجَةَ إِنِّي إِذَا خَلَوتُ وَحْدِي سَمِعْتُ نِدَاءً وَقَدْ وَاللهِ خَشِيتُ أَنْ يَكُونَ هَذَا أَمْرًا فَقَالَتْ مَعَاذَ اللهِ مَا كَانَ اللهُ لِيَفْعَلَ بِكَ فو الله إنك لتؤدّي الأمانة، او تصل الرَّحِمَ، وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ، فَلَمَّا دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَلَيْسَ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، ثَمَّ ذَكَرَتْ خَدِيجَةُ حَدِيثَهُ لَهُ وَقَالَتْ يَا عَتِيقُ اذْهَبْ مَعَ مُحَمَّدٍ إِلَى وَرَقَةَ، فَلَمَّا دَخَلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وآله وسلم أَخَذَ أَبُو بَكْرٍ بِيَدِهِ، فَقَالَ: انْطَلِقْ بِنَا إِلَى وَرَقَةَ، فَقَالَ: وَمَنْ أَخْبَرَكَ؟ قَالَ: خَدِيجَةُ، فَانْطَلَقَا إِلَيْهِ، فَقَصَّا عَلَيْهِ، فَقَالَ إِذَا خَلَوتُ وَحْدِي سَمِعْتُ نِدَاءً خَلْفِي: يَا مُحَمَّدُ، يَا مُحَمَّدُ، فَأَنْطَلِقُ هَارِبًا [ (137) ] فِي الْأَرْضِ، فَقَالَ: لَا تَفْعَلْ فَإِذَا [ (138) ] أَتَاكَ فَاثْبُتْ حَتَّى تَسْمَعَ مَا يَقُولُ [ (139) ] ثُمَّ ائْتِنِي فَأَخْبِرْنِي، فَلَمَّا خَلَا نَادَاهُ يَا مُحَمَّدُ قُلْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. حَتَّى بَلَغَ. وَلَا الضَّالِّينَ
Rasulullah bersabda kepada Khadijah : "Sesungguhnya ketika aku menyendiri, aku mendengar panggilan dan sungguh demi Allah aku takut apabila terjadi apa-apa.""
Khadijah berkata : "Aku berlindung kepada Allah, tidak mungkin Allah berbuat buruk kepadamu. Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah orang yang menunaikkan amanah, menyambung silaturahmi, dan jujur dalam berbicara."
Ketika Abu Bakar bertamu dan Rasulullah tidak ada, maka Khadijah menceritakan hal itu kepada Abu Bakar dan berkata : "Wahai 'Atiq pergilah bersama Muhammad kepada Waraqah."
Tatkala Rasulullah tiba di rumah, Abu Bakar memegang tangan beliau, dan berkata : "Ayo pergi bersamaku menuju Waraqah."
Beliau berkata : "Siapa yang mengabarimu?"
Abu Bakar berkata : "Khadijah."
Maka mereka berdua pergi menuju Waraqah dan menceritakan kejadian itu padanya. Beliau berkata : "Ketika aku menyendiri aku mendengar panggilan di belakangku: Wahai Muhammad, wahai Muhammad. Maka aku pun berlari. Lalu ia berkata : 'Jangan lakukan! Jika ia datang padamu maka diamlah hingga engkau dengarkan apa yang hendak ia katakan.' Kemudian ia mendatangiku dan mengabariku. Tatkala sudah sepi maka ia memanggil : Wahai Muhammad, katakanlah : بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ sampai وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ"
[Dalail An-Nubuwwah oleh Al-Bayhaqi : 2/157]
4. Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim
Menurut para ahli tafsir, ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara mutlak adalah kalimat basmalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ). Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas mengatakan :
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَزَلَ بِهِ جِبْرِيلُ عَلَى مُحَمَّدٍ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، قُلْ: أَسْتَعِيذُ بِالسَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، ثُمَّ قَالَ: قُلْ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، قَالَ: قَالَ لَهُ جِبْرِيلُ: قُلْ: بِسْمِ اللَّهِ يَا مُحَمَّدُ يَقُولُ: اقْرَأْ بِذِكْرِ اللَّهِ رَبِّكَ، وَقُمْ وَاقْعُدْ بِذِكْرِ اللَّهِ
Surat yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad adalah, Jibril berkata : Wahai Muhammad! Katakanlah أَسْتَعِيذُ بِالسَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. Kemudian ia berkata lagi : Katakanlah : بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. Katakanlah bismillah wahai Muhammad, bacalah dengan menyebut nama Allah Tuhanmu, berdirilah dan duduklah dengan menyebut nama Allah.
[Tafsir Ath-Thobari surat Al-Fatihah ayat 1]
Manakah Pendapat Yang Paling Shahih?
Pendapat yang paling shahih dan paling kuat dari keempat pendapat di atas adalah pendapat yang pertama, yaitu ayat pertama yang diturunkan adalah surat Al-'Alaq ayat 1-5. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan mengapa pendapat pertama adalah pendapat yang paling kuat. Berikut beberapa alasannya :
- Hadits yang berbicara tentang kisah diturunkannya surat Al-'Alaq ayat 1-5 adalah hadits yang marfu'.
- Menurut Manna' Al-Qaththaan, yang dimaksud oleh Al-Jabir mengenai surat Al-Muddatsir sebagai ayat yang pertama kali diturunkan adalah surat yang diturunkan secara lengkap pertama kali.
- Adapun hadits yang berbicara tentang surat Al-Fatihah adalah surat yang diturunkan pertama kali adalah hadits yang munqathi' sehingga tidak dapat diterima.
- Demikian pula hadits yang mengatakan bahwa ayat yang pertama kali diturunkan adalah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ merupakan hadits yang mursal. Di dalam ilmu hadits, hadits mursal tidak bisa mengalahkan hadits marfu'.
C. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Secara Mutlak
1. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. Al-Baqarah Ayat 281
عَنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، قَالَ: آخِرُ مَا نَزَلَ مِنَ الْقُرْآنِ كُلِّهِ وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نفس ما كسبت
Dari Sa'id bin Jubair, ia berkata : Ayat yang diturunkan terakhir dari Al-Quran adalah : وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ
[Tafsir Ibnu Abi Hatim : 2/400]
2. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. Al-Baqarah Ayat 278
Disebutkan dalam kitab Shahih Bukhari :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ٢٧٨ فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ ٢٧٩ وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٨٠ وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ ٢٨١
Ibnu Abbas mengatakan : Ini adalah ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi .
Shahih Bukhari : 3/59
3. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. Al-Baqarah Ayat 282
Diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab ia mengatakan :
أَنَّ أَحْدَثَ الْقُرْآنِ، بِالْعَرْشِ آيَةُ الدَّيْنِ
Sesungguhnya ayat Al-Quran yang paling terakhir di Arsy adalah ayat tentang hutang (yaitu QS. Al-Baqarah ayat 282).
Tafsir Ath-Thobari : 5/68
4. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. Ali Imron Ayat 195
Sebagaimana yang dikeluarkan oleh Ibnu Marduwaih dari jalur Mujahid dari Ummu Salamah bahwa ia mengatakan: "Akhir ayat yang diturunkan adalah ayat ini : فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ"
5. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. An-Nisa' Ayat 93
آيَةٌ اخْتَلَفَ فِيهَا أَهْلُ الْكُوفَةِ، فَرَحَلْتُ فِيهَا إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْهَا، فَقَالَ: نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ} هِيَ آخِرُ مَا نَزَلَ، وَمَا نَسَخَهَا شَيْءٌ
Terdapat sebuah ayat yang membuat penduduk Kuffah berselisih, maka aku berangkat menemui Ibnu Abbas untuk menanyakan ayat tersebut. Lalu Ibnu Abbas mengatakan, ayat ini : وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ merupakan ayat terakhir yang turun dan tidak ada yang menghapusnya.
[Shahih Bukhari no. 4314]
6. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. An-Nisa' Ayat 176
Diriwayatkan di dalam shahih BUkhari, dari Al-Barra' bin 'Azib ia mengatakan :
آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ كَامِلَةً بَرَاءَةٌ، وَآخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ خَاتِمَةُ سُورَةِ النِّسَاءِ : يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗ
Surat terakhir yang turun secara sempurna adalah surat bara'ah (surat At-Taubah), sedangkan ayat terakhir yang turun adalah ayat terakhir surat An-Nisa'.
[Shahih Bukhari no. 4364]
7. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. An-Maidah Ayat 3
Dari Abdullah bin Amr ia mengatakan :
آخِرُ سُورَةٍ أُنْزِلَتِ الْمَائِدَةُ
Surat terakhir yang diturunkan adalah surat Al-Maidah
[Sunan At-Tirmidzi no. 3063]
Mengenai surat Al-Maidah ayat yang ke-3, Umar bin Khottob berkomentar :
أَنِّي لَأَعْلَمُ أَيَّ يَوْمٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ، أُنْزِلَتْ يَوْمَ عَرَفَةَ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ
Sesungguhnya aku tahu hari apa ayat itu diturunkan. Ayat itu diturunkan pada hari Arafah pada hari Jum'at.
[Sunan At-Tirmidzi no. 3043]
8. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. At-Taubah Ayat 128-129
Dari Ubay bin Ka'ab, ia mengatakan :
آخِرُ مَا نَزَلَ مِنَ الْقُرْآنِ: لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Ayat terakhir yang turun dari Al-Quran adalah : لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
[Al-Mustadrak no. 3333]
9. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. Al-Kahfi Ayat 110
Dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan ia mengomentari QS. Al-Kahfi ayat terakhir :
إِنَّهَا آخِرُ آيَةٍ أُنْزِلَتْ مِنَ الْقُرْآنِ
Sesungguhnya ayat tersebut (QS. Al-Kahfi ayat 110) Merupakan ayat terakhir yang diturunkan dari Al-Quran.
[Tafsir Ath-Thobari : 15/441]
10. Ayat Terakhir Yang Diturunkan Adalah QS. An-Nashr
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ : تَعْلَمُ. وَقَالَ هَارُونُ: تَدْرِي آخِرَ سُورَةٍ نَزَلَتْ مِنَ الْقُرْآنِ نَزَلَتْ جَمِيعًا؟ قُلْتُ: نَعَمْ، {اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ}. قَالَ: صَدَقْتَ
Dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah ia berkata : Ibnu Abbas berkata kepadaku : "Tahukah kami surat terakhir dari Al-Quran yang diturunkan secara keseluruhan?" Aku Menjawab : "Ya, yaitu اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ" Ia berkata : "Kamu Benar"
[Shahih Muslim no. 3024]
Manakah Pendapat Yang Paling Kuat?
Sepuluh riwayat di atas tidak ada satupun yang marfu' sampai Rasulullah . Semua pernyataan tentang ayat terakhir diturunkan dari Al-Quran hanyalah berdasarkan ijtihad atau dugaan para sahabat. Oleh karena itu, tidak ada satu pun riwayat ataupun pendapat yang dapat diterima 100%. Kita boleh saja berijtihad memilih salah satu pendapat dari kesepuluh pendapat di atas yang tentunya memerlukan keilmuan khusus untuk bisa memilih salah satu pendapat yang paling kuat.
Dalam kitab Manahilul-Irfan fi Ulumil-Quran, Az-Zurqani lebih memilih QS. Al-Baqarah ayat 281 sebagai ayat terakhir dari Al-Quran yang diturunkan. Alasannya adalah sebagai berikut :
- Dari segi kandungannya, ayat tersebut terkandung pungkasan wahyu dan ketentuan agama. Selain itu, dalam ayat tersebut adalah ayat yang memperingatkan untuk mempersiapkan hari kembali kepada Allah . Sehingga ayat ini lebih cocok jika dijadikan sebagai ayat terakhir yang diturunkan dibandingkan ayat-ayat yang lainnya.
- Dari segi riwayatnya, pada riwayat tersebut terdapat sebuah penegasan bahwa Nabi hidup selama sembilan malam setelah ayat tersebut diturunkan. Adapun riwayat-riwayat yang lainnya tidak memberikan redaksi penegasan yang semisal riwayat tersebut. Ibnu Juraij mengatakan : "Sesungguhnya Nabi hidup selama sembilan hari setelah ayat tersebut diturunkan. Mulai dari hari Sabtu, dan beliau meninggal pada hari Senin." [Tafsir Ath-Thobari 5/67]
D. Ayat Pertama dan Terakhir yang Diturunkan dalam Tema-tema Tertentu
Alhamdulillah, kita telah mengkaji ayat-ayat pertama dari Al-Quran yang diturunkan secara mutlak dan ayat-ayat terakhir yang diturunkan secara mutlak. Pada bagian ini, kita akan mencontohkan beberapa ayat pertama dan terakhir yang diturunkan dalam tema-tema tertentu.
Sebetulnya, pada bagian awal artikel ini kita sudah mengetahui salah satu contoh ayat pertama dan terakhir yang diturunkan berdasarkan tema tertentu, yaitu ayat-ayat tentang khamr. Ayat pertama yang diturunkan tentang khamr adalah QS. Al-Baqarah ayat 219 sedangkan ayat terakhir yang diturunkan tentang khamr adalah QS. Al-Maidah ayat 90.
Contoh lainnya adalah ayat tentang makanan. Ayat pertama yang diturunkan tentang makanan adalah QS. Al-An'am ayat 145. Sedangkan ayat terakhir yang diturunkan terakhir tentang makanan adalah QS. Al-Maidah ayat 3.
Untuk lebih memperdalam lagi kajian tentang ayat pertama dan terakhir yang diturunkan tentu kita harus rajin membaca dan memuthola'ah kitab-kitab hadits dan juga kitab-kitab tafsir yang ditulis oleh para ulama. Tak lupa kita juga harus membekali diri dengan berbagai macam disiplin ilmu (seperti ilmu bahasa Arab, ilmu Al-Quran, ilmu hadits, dsb) terlebih dahulu sebelum kita mengkaji kitab-kitab tersebut lebih mendalam.
E. Ringkasan
- Kajian ayat pertama dan terakhir yang diturunkan adalah kajian yang penting bagi para ahli tafsir agar dapat menafsirkan ayat dengan benar.
- Ayat pertama dan terakhir diturunkan terbagi menjadi dua, yaitu :
- Ayat pertama dan terakhir yang diturunan secara mutlak
- Ayat pertama dan terakhir yang diturunkan dalam tema-tema tertentu
- Ayat pertama yang diturunkan secara mutlak ada 4 pendapat, yaitu :
- QS. Al-'Alaq ayat 1-5
- QS. Al-Mudatsir ayat 1-5
- QS. Al-Fatihah
- Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim
- Pendapat terkuat mengenai ayat pertama yang diturunkan secara mutlak adalah pendapat pertama, yaitu QS. Al-'Alaq ayat 1-5.
- Ayat terakhir yang diturunkan secara mutlak ada 10 pendapat, yaitu :
- QS. Al-Baqarah ayat 281
- QS. Al-Baqarah ayat 278
- QS. Al-Baqarah ayat 282
- QS. Ali Imran ayat 195
- QS. An-Nisa' ayat 93
- QS. An-Nisa' ayat 176
- QS. Al-Maidah ayat 3
- QS. At-Taubah 128-129
- QS. Al-Kahfi ayat 110
- QS. An-Nashr
- Dari kesepuluh pendapat tersebut Az-Zurqani lebih memilih QS. Al-Baqarah ayat 281 sebagai pendapat yang terkuat.
- Ayat pertama dan terakhir diturunkan dalam tema-tema tertentu sangatlah banyak. Perlu kajian kitab-kitab hadits dan kitab-kitab tafsir untuk mengetahuinya secara lebih banyak dan lebih mendalam.
Refrensi
- Manahilul-Irfan fi Ulumil-Quran oleh Muhammad Al-Adziim Az-Zurqani
- Musnad Ath-Thoyaalisi oleh Abu Dawud Ath-Thoyaalisi
- Tafsir Ath-Thobari oleh Imam Ath-Thobari
- Tafsir Ibnu Abi Hatim oleh Ibnu Abi Hatim
- Al-Mustadrak oleh Al-Hakim